Saturday, December 8, 2007

Kritik

Baru saja aku dan teman-teman teater gabungan permata GBKP Jakarta Palembang menyelesaikan sebuah pertunjukan yang diberi label olehku “Tabas”. Bagi orang karo, judul itu mungkin sudah bisa menebak kalau sendratari Karo kontemporer ini ada hubungannya dengan dukun atau lazim disebut guru.

Sebagai sutradara/koreografer aku tidak menyangka pertunjukan ini akan sesukses ini. Penonton terpukau dan bertepuktangan meriah untuk kami. Padahal pada saat kami pentas, suasana masih kebaktian dan dalam tata ibadah GBKP haram hukumnya jika pas kebaktian berepuktangan. Disinilah pesona salah satu karyaku, aku pikir. Thanks God!

But,
Selesai mentas, tiba-tiba seksi acara datang padaku. Dia bilang majelis gereja mengkritik pertunjukanku karena berbau mistis yang tidak layak ditampilkan di gereja. Ya Tuhan, aku pikir. Pertunjukanku sama sekali tidak ada berbau mistik. Hanya karena tarian itu diambil tari tradisi Karo maka itu dibilang mistik? Padahal dipertunjukan ini aku memerankan Jesus Christ, my savior!

Sempat aku menanggapi emosional dan mengancam akan mengundurkan diri dari posisi sutradara untuk drama Natal di gereja itu. But, mungkin ini sebagai bentuk refleks emosionalku sebagai manusia. Tapi akhirnya aku menanggapi kritik itu dengan santai. Aku menyadari orang-orang yang mengkritikku adalah orang-orang kaku dan ortodoks yang tidak bisa mengapresiasikan karya seni. Apalagi orang itu (sipengkritik) selama ini sudah merasa jadi dewa dan merasa memiliki gereja itu. Atau memang dia iri karena aku bisa mementaskan suatu karya yang begitu indahnya...hehehe...(positive thinking ajalah Joey)

Tuhanpun akan tahu siapa yang salah. Buktinya di rumahNya, aku bisa mementaskan suatu karya seni tradisi dimana begu/setan tidak datang sama sekali. Mungkin karena aku memerankan tokoh Jesus Christ itu sebagai penangkalnya.. ha..ha..ha....

Friday, December 7, 2007

/\***SYMPHONY OF HEAVEN***/\

WOMEN'S INTERNATIONAL CLUB (WIC)
Proudly Present
A Christmas Drama
SYMPHONY OF HEAVEN
(with English language)
directed by JOEY BANGUN
script writer by
JOEY BANGUN
script editor by
MEITY ROBOT
official media partner
THE JAKARTA POST
official website

Monday, December 10, 2007
10.30 AM
Caraka Loka Building (DEPLU)
Jalan Sisingamangaraja #73
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
SYNOPSIS
This is a drama about Heaven, where Ruth meets Ester and Naomi. They are discussing the birth of JesusChrist, God's Son. The angel Gabriel appears and tells them about God’s plan with the birth of His Son and the duties that he has already performed. He shows them the world where Mary meets her cousin Elizabeth. From the meeting of Mary and Elizabeth they make the conclusion what God’s plan is with the birth of His Son.
“Symphony of Heaven” is a drama of two dimensions between heaven and earth. The drama is performed by the members of the Women’s International Club and is directed by Joey Bangun.

[~TABAS~]

"Tabas biasa disebut mantra, perkataan yang diucapkan untuk mendatangkan kesaktian, kesehatan, dan kesembuhan. Diucapkan bukan oleh orang biasa, tapi orang tertentu yang biasanya disebut guru atau dukun"

TEATER GABUNGAN PERMATA KLASIS JAKARTA-PALEMBANG

dalam pementasan refleksi rohani
Sendratari Karo Kontemporer kolaborasi Teater Mini Kata
[~TABAS~]
koreografer/ sutradara JOEY BANGUN

Konsultan Ritus Tradisi Karo
EDDY SURBAKTI

Special Performance by

Juanita br Sembiring (GBKP Rawamangun)
sebagai GURU SIBASO
Zulkarnaen Batubara (GBKP Tanjung Priok)
sebagai GURU MBELIN
Sisca br Bangun (GBKP Jakarta Pusat)
sebagai NANDE ARON
Fransiska br Sinuraya (GBKP Jakarta Pusat)
sebagai ARON ERTAMBAR
dan
Joey Bangun (GBKP Jakarta Pusat)
sebagai PERMAKAN - - JESUS CHRIST

Natal Permata Klasis Jakarta-Palembang
Sabtu, 8 Desember 2007
16.00 - selesai
Gereja GBKP Jakarta Pusat

Supported by
BP GBKP Klasis Jakarta-Palembang
Permata GBKP Klasis Jakarta-Palembang
Permata GBKP Jakarta Pusat
Radio Karo Access Global
Aron Entertainment

Special Thanks to
Alm Tukang Ginting
Drs Antonius Bangun, MA
Eddy Surbakti
Advanta Tarigan
Putra Sembiring
Indah br Purba
Rieka br Barus
Permata GBKP Jakarta Pusat
Permata GBKP Rawamangun
Permata GBKP Tanjung Priok

"Aku berikan cahaya ini, sebagai refleksi hidupmu. Agar kau bisa bercermin kalau tidak akan ada lagi gelap. Gelap tidak lagi gelap. Tetapi sudah menjadi terang"
Tafsirkan pikiran dan imajinasi anda ketika menyaksikan pertunjukan absurd ini!